Halaman

Minggu, 23 Desember 2012

Bukti adanya Progesterone

Bukti adanya Progesterone

Untuk kali pertama, para peneliti telah menghasilkan bukti nyata bahwa, suatu hormone steroid mammalian, diketemukan pada tanaman (J. Nat. Prod., DOI: 10.1021/np9007415).

Banyak sekali kelompok – kelompok telah menunjukkan bahwa adanya progesterone pada tanaman—persenyawaan yang dapat dibuat dari pendahulunya yang ditemukan pada tanaman seperti ubi rambat Meksiko. Sementara sedang mencari adanya entitas  cytotoxic pada daun pohon walnut, Guido F. Pauli dari University of Illinois, Chicago, dan para koleganya mengisolasi kuantitas progesterone dan melaporkan keberadaan hormone tersebut berdasarkan kombinasi spektrometri massa dan teknik resonansi magnetic nuklir. Pada tumbuhan lainnya, tim ini telah menemukan sulfat baru dari persenyawaan yang seperti  progesterone.

“Hal ini memunculkan pertanyaan fundamental mengenai biosintesis steroid—dapatkah semua tumbuhan membuat progesterone?” tanya Pauli. Pada mamalia, progesterone mempunyai beberapa peranan, seperti menyiapkan lapisan uterine bagi potensi kehamilan, namun peranan biokimiawi dari progesterone pada tanaman tidaklah jelas, yang menjamin penelitian selanjutnya, katanya.

“Meskipun kita mungkin berpikir bahwa kita mengetahui  dimana tanaman tersebut mengandung progesterone, Pauli dan para koleganya telah membuktikan dengan pasti hal ini sebagai suatu kasus,” kata Charles L. Cantrell, seorang peneliti ahli kimia pada U.S. Department of Agriculture.

“Saya menganggap hal ini seperti suatu kontribusi yang besar terhadap ilmu pengetahuan kita mengenai biosintesis metabolite tanaman sekunder,” kata David S. Seigler, yang memelajari bioaktifitas dari tanaman yang menghaslkan persenyawaan pada University of Illinois, Urbana-Champaign.

Sabtu, 24 November 2012

How to get smart in Math : 9 steps

1. Enroll in a math class. If it's not already part of your curriculum, sign up for a math class at a level that's a challenge based on your current knowledge. The only way to get stronger at anything is to stretch and work out—and that includes your brain!
2.Pay attention in class. You're not going to get any better at math if you don't listen or if you don't know what's going on. Listen and pay attention to what the teacher is saying.
-Even if you pay the strictest attention, there will be times when a concept just isn't making sense. There are different types of learners, and you may need to approach a problem in a different way.
-Ask, in class, for clarification of a particular concept. If the answer doesn't really shed any light on the subject, speak to the teacher after class. They may have some suggestions, one-on-one, that they couldn't go into during regular class time.
3.Make sure that you know what the words mean. Math, beyond simple addition and subtraction, is generally a collection of separate operations. For example, multiplication also involves addition, and division also involves subtraction. Before you can grasp a concept completely, you need to understand the meaning of all the operations involved. For each word used in a math problem (for example, "variable,") try this:
-Memorize the definition from the book. "A symbol for a number we don't know yet. It is usually a letter like x or y."
-Practice examples of the concept. For example, "4x - 7 = 5," where x is the variable, while 4, 7, and 5 are "constants" (another definition to look up).
4.Pay particular attention to learning the rules. Properties, formulas, equations, and methods are the tools of math, and will make math and computation much easier when you understand all the tools work. Learn to rely on them like a good carpenter would his saw, tape measure, hammer, etc.
5.Participate in class. If you don't know the answer to a question, ask for clarification. Explain what you do understand, so that the teacher can focus on the parts that are confusing.
-For example, using the variable problem above, say "I understand that 4 times an unknown variable (x), minus 7, equals 5. What's the first thing I need to do?" Now the teacher knows how to help bring you into the discussion. If you had said, "I don't get it," the teacher might think they need to explain constants and variables first.
-Never be afraid to ask questions. Even Einstein asked questions (and then answered them)! You're not going to suddenly understand it by staring at the problem. If you don't want to ask a teacher, ask a nearby student, or friend.
6.Seek outside help. If you still need help, and the teacher is unable to explain things in a way you understand, ask them who they would recommend for more in-depth assistance. Find out if there is a study hall or tutoring program, or ask if a teacher could give you extra help before or after class.
-Just as there are different learning styles (auditory, visual, etc.), there are different teaching styles. If you're a visual learner, and have the best teacher in the world—for auditory learners—you will still find it difficult to learn from them. It's not impossible, but having supplemental help from somebody who teaches the same way you learn will be a great help.
7.Seek outside help. If you still need help, and the teacher is unable to explain things in a way you understand, ask them who they would recommend for more in-depth assistance. Find out if there is a study hall or tutoring program, or ask if a teacher could give you extra help before or after class.
-Just as there are different learning styles (auditory, visual, etc.), there are different teaching styles. If you're a visual learner, and have the best teacher in the world—for auditory learners—you will still find it difficult to learn from them. It's not impossible, but having supplemental help from somebody who teaches the same way you learn will be a great help.

Rabu, 07 November 2012

FATAMORGANA


Sendiri ku disitu
Mencari sesuatu yang fana
Di tengah padang pasir
Terpaku, bingung, marah
Karena dia tak kunjung ada

Secercah harapan datang padaku
            Ketika dia ada lalu tersenyum
            Tak tau kah dia?
            Disini aku merindukannya?
            Yang telah lama menghilang

                        Kudatangi dia
                        Ingin ku peluk tak akan ku lepaskan
                        Ku tak mau dia menghilang
                        Kembali
                        Karena aku sayang dia
                       
                                    Tiba-tiba semua buram
                                    Ku dihadang debu yang membawanya
                                    Membawa Ia pergi
                                    Meninggalkanku sendiri
                                    Dan takkan pernah kembali
                                   


                                                Akhirnya ku sadar
                                                Dirimu tak ada
                                                Dan takkan pernah ada
                                                Itu semua hanya khayalanku semata
                                                Cinta fatamorgana

Sabtu, 03 November 2012

Penyalahgunaan Budaya Berbahasa di Kalangan Remaja


Dewasa ini, banyak sekali penggunaan Bahasa Indonesia yang sering disalahgunakan di kalangan remaja. Seperti contoh, banyaknya bermunculan Bahasa-bahasa Indonesia yang tidak baku dan sering diplesetkan. Seperti Bahasa Alay, Bahasa Gaul,  Bahasa prokem (preman), Bahasa G, Bahasa Gay dll. Yang jelas-jelas serapan kata-kata yang digunakan sangat tidak sesuai dengan kepribadian generasi muda yang diharapkan. Generasi muda yang cerdas, bijak dan bertanggung jawab. Karena telah disebutkan pada peribahasa yang berbunyi “Bahasa Menunjukkan Bangsa.” Ungkapan ini sebenarnya menggambarkan betapa pentingnya bahasa dalam mencerminkan identitas bangsa yang kuat dan berwibawa. Karena seorang yang berwibawa dapat dilihat dari kaidah bahasa yang Ia gunakan. Semakin terstrukturnya bahasa yang Ia gunakan maka semakin tinggi pula kewibawaan orang tersebut. Bahasa yang seperti itulah yang diharapkan dapat dikuasai oleh para generasi muda zaman sekarang.
Namun, sekarang kenyataannya berbeda. Kata-kata yang sering mereka gunakan untuk berinteraksi sering sekali meleset dari kaidah berbahasa Indonesia yang sesungguhnya. Mereka sering menggunakan kata-kata yang sering mereka sebut Bahasa alay. Seperti kata-kata alay yang sekarang lagi booming  adalah “ciyuss? Mieapahh? Enelan? Cuel?” dan masih banyak lagi. Kata-kata seperti itu tidak menunjukkan pribadi dan karakter bangsa yang sesungguhnya. Kata-kata yang malah menjadi bumerang untuk menghancurkan bangsa kita sendiri.
Kesalahan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja umumnya mengunakan bahasa yang salah atau menyimpang. Dan sedikit sekali orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baku atau benar. Kesalahan ini di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lingkungan, budaya (kebiasaan), pendidikan yang salah, mungkin  juga masuknya budaya asing dan mencampurnya dengan bahasa indonesia agar terihat menjadi mudah bagi yang menciptakannya. Lingkungan juga sangat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari – hari kita, misalnua lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan bermain, dan forum – forum lainnya, banyak sekali pengucapan – pengucapan yang salah dan menjadi kebiasaan di kalangan remaja. Saya pun sebagai anak remaja juga merasakan bagaimana penggunaan bahasa yang salah ini sudah menjadi kebiasaan di dalam kehidupan kita sehari – hari. Misalnya dengan mencampurkan Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia dan dicampurkan lagi dengan Bahasa Betawi, contoh “gua lagi OTW nih, kamu dimana ?”. Menurut mereka, bila orang asing saja melakukan hal ini, berarti hal ini sudah mendunia dan keren jika dilakukan. Bisa dikatakan ini adalah faktor psikologi. Ada juga karena bahasa campur lebih mudah diucapkan dan lebih familier. Tidak perlu belajar khusus untuk bisa berbahasa campur gaul ini. Namun menurut saya faktor psikologilah yang paling mempengaruhi pencampuran bahasa asing dengan bahasa Indonesia.
Mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkan dalam menggunakan bahasa campuran antara bahasa alay, bahasa gaul, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tersebut. Bahasa-bahasa yang seperti itu dapat menurunkan citra bangsa yang besar dan berwibawa. Dan dapat menurunkan pandangan bangsa lain terhadap bangsa kita. Karena mereka menganggap kita tidak bisa melestarikan bahasa ibu kita sendiri. Padahal pada peristiwa sumpah pemuda telah dituliskan oleh Mr.Moh.Yamin pada ayat yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami  putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.” Dari beberapa kalimat itu saja sudah dapat diambil kesimpulan, bahwa para pendahulu berharap kami para pemuda sebagai generasi penerus untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan kita yakni bahasa Indonesia. Kita tidak perlu memakai kata-kata serapan yang bukan berasal dari bahasa Indonesia.
Kalangan remaja juga banyak yang menganggap bahwa berbahasa campuran seperti itu adalah gaul menurut mereka atau mengikuti zaman. Namun sebenarnya anggapan seperti itu salah besar. Bukan yang seperti itu yang dinamakan gaul. Justru bahasa campuran seperti itu bisa dibilang bahasa jadul atau ketinggalan zaman. Mereka salah mengasumsikan tentang makna gaul yang sebenarnya. Justru gaul yang sebenanya adalah yang benar dan mengikuti peraturan. Bukan yang  berlawanan dan membuat gaya-gaya sendiri. Namun kembali lagi, itu semua terjadi memang karena faktor psikologi. Mereka masih belum bisa memilah dan memilih mana yang baik dan yang buruk. Mana yang pantas dicontoh atau tidak. Mereka hanya mengikuti arus tanpa mau menyeleksi mana yang baik untuk dicontoh. Dan itu semua juga terjadi karena  faktor globalisasi. Kita sekarang memang sedang berada pada Era Globalisasi. Yang mana arus globalisasi banyak  yang masuk ke negara kita dan banyak mempengaruhi warga negara sekitar. Sebenarnya tidak semua budaya barat yang masuk ke Indonesia itu buruk. Ada juga yang baik. Namun, mereka sebagai seorang remaja masih belum bisa mengartikan antara baik dan buruk. Mereka masih butuh bimbingan, arahan dan motivasi dari lingkungan sekitar. Dan budaya globalisasi seperti itu cepat sekali mempengaruhi kaum remaja lewat teman sekitarnya. Jadi faktor lingkungan disini juga mendukung adanya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia yang mengakibatkan timbulnya bahasa-bahasa campuran seperti itu.
Sebenarnya, pengaruh yang ditimbulkan dari bahasa campuran seperti itu memang tidak begitu membahayakan bagi kalangan remaja. Namun, lama-kelamaan jika bahasa-bahasa campuran seperti itu telah mendarah daging menjadi suatu kebiasaan (habit), akan menghapus budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja. Dan jika hal seperti itu memang betul-betul terjadi, pembentukan generasi muda yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab tidak akan terwujud. Karena akan susah sekali mewujudkan generasi muda yang berbudi pekerti luhur jika para generasi mudanya saja tidak mengenal bahasa mereka sendiri. Yaitu Bahasa Indonesia. Mengobrol dengan orang tua saja mereka menggunakan kata LO GUE. Bukan kata yang sepantasnya diucapkan kepada orang tua. Jika ini semua diteruskan, akan terjadi kesalah pahaman antara remaja dan budaya yang akan dilestarikan. Dan ini tidak bisa dibiarkan. Atau harus dihentikan sekarang juga.

Bangsa yang cerdas juga dapat dilihat dari tutur kata dan pilihan serapan kata-kata yang digunakan generasi muda untuk berinteraksi dengan sesamanya. Karena penggunaan bahasa yang baik dan benar saat ini sangatlah diperlukan. Untuk mencari pekerjaan saja di berbagai perusahaan selalu dinilai dari tutur katanya. Baik atau tidak, layak atau tidak, dan sopan atau tidak. Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga dapat menjadi jembatan bagi kita untuk menjadi Bangsa yang besar.
Sebenarnya banyak sekali kegunaan dari kita berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Satu, kita bisa ikut melestarikan kebudayaan berbahasa Indonesia. Dua, menguntungkan kita dalam menjalani KBM di kelas, karena kemampuan berbahasa kita yang bagus dan sopan, guru akan kagum pada kita dan memberi nilai lebih pada kita secara otomatis. Tiga, kemampuan berbahasa yang baik dan benar dapat menambah nilai plus kita terhadap pandangan seseorang. Empat, dengan banyaknya kosakata Bahasa Indonesia yang kita dapat, kita dapat berkreasi dengan bebas dengan dunia kita sendiri. Seperti dunia puisi, dunia cerpen dll.
Budaya bahasa campuran yang seperti itu harus segera dihentikan dengan, memberi kembali bimbingan, arahan, dan motivasi yang kurang kepada generasi muda. Kita harus tekankan dan yakinkan kepada generasi muda bahwa mereka sebagai penerus harus kembali melestarikan budaya berbahasa yang sempat luntur di kalangan remaja. Dan memberi sebuah penghargaan kepada generasi muda yang mampu melestarikan budaya berbahasanya. Agar mereka tetap bersemangat dalam berbahasa Indonesia. Jadi disini, kita sebagai generasi muda dan juga generasi penerus sama-sama berusaha untuk mengembalikan kembali budaya berbahasa yang baik di semua kalangan. Terutama kalangan remaja.

Sabtu, 27 Oktober 2012

5 Tanda mantan ingin balikan

Dia yang sempat menghilang, tiba-tiba sikapnya berubah. Lebih perhatian, lebih manis dan lebih terbuka. Padahal, status kamu dan dia sudah mantan. Hmm, bisa jadi mantan pengin balikan tuh, sama kamu. Nah, sebelum menarik kesimpulan, coba deh, cek tanda-tanda mantan ingin balikan, berikut ini:

Mulai Dengan Bertanya KabarWalaupun nggak sesering saat pacaran, mantan kini mulai rajin menghubungi lagi. Awalnya, tentu saja dibuka dengan bertanya kabar, terus lanjut dengan pertanyaan pamungkas: “Nggak apa-apa nih, kalau aku ganggu kamu? Nanti ada yang marah lagi.”

Cari-cari KesamaanKalau mantan tahu kita masih jomblo, biasanya dia mulai tuh, mencari-cari kesamaan antara kita dan dia. Mulai dari hobi, musik favorit, atau makanan kesukaan. Adanya kesamaan kita dan dia membuat mantan makin mantap untuk balikan lagi sama kita.

Mengajak Bernostalgia“Ingat nggak sih, dulu kita....” Nah, kalau kalimat pembukanya sudah begini, jelas banget mantan masih terkenang memori manis (mulai dari tanggal jadian sampai kado) saat pacaran dulu. Dengan mengajak kita bernostalgia, mantan berharap kita jadi punya chemistry lagi dengan masa lalu.

Kasih Perhatian LebihMemberi selamat saat tim dance kita menang, menelepon atau BBM untuk mengingatkan makan dan sederet perhatian lainnya adalah sinyal kuat mantan masih ingin balikan. Apalagi, jika sebelumnya dia  tergolong cowok yang sangat cuek.

Minta Maaf Untuk Kesalahannya DuluNggak disangka, mantan meminta maaf untuk kesalahannya dulu selama pacaran dengan kita. Eits, jangan kaget, lalu mencap mantan yang tidak-tidak, ya. Bisa jadi, permintaan maaf ini adalah wujud penyesalan terhadap kesalahan yang sudah pernah dia lakukan ke kita. Jadi, nggak ada salahnya menerima permintaan maafnya dengan tulus.

Bisnis Gelap 'Like' di Facebook

Para pengguna Facebook yang mengklik link yang berbunyi “Klik ini jika Anda membenci kanker” bisa jadi mendapatkan kejutan yang tidak menyenangkan. Link seperti gambar ini tidak berpengaruh apa-apa dan hanya digunakan untuk mengumpulkan “like” yang akan dijual. Membuat para penipu online menjadi kaya.
Begitu telah mengumpulkan banyak “like”, halaman itu kemudian dijual untuk mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar mereka agar terlihat populer.

Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, ahli mesin pencari di Next Digital di Melbourne, menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual.

Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti “Klik ‘like’ jika Anda bisa melihat harimau”, atau “Berikan komentar dan lihatlah apa yang akan terjadi” digunakan untuk mengumpulkan “like” dan komentar untuk sejumlah halaman.

Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan “like” dan komentar, maka halaman itu akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook. “Like” bagaikan mata uang bagi situs tersebut.

Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 “like” dapat dijual seharga $200 (sekitar Rp2 juta).

Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak “like” dan “share” dan komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang.

Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu “like” (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah — bukan lagi soal kanker, binatang dsb tetapi mengenai bisnis.

David Em, peniliti jaringan keamanan senior di Kaspersky Lab berkata, “Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target kejahatan dunia maya.”

“Alasan utamanya adalah kepercayaan yang dirasakan oleh orang-orang saat berhubungan dengan para sahabat mereka secara online. Orang-orang lebih senang mengklik sebuah link yang dibagikan teman, dan rasa kepercayaan itulah yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan di dunia maya.”

Jumat, 26 Oktober 2012

Tenang dengan Berenang


SellaPotterheads - Liburan sudah di depan mata, tapi Anda masih bingung mau ngapain? Let's go swimming!


Berenang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga efektif membantu pikiran menjadi lebih relaks dan tenang.

Kolam renang menjadi tempat yang ideal untuk merelakskan sendi yang kaku dan nyeri akibat bekerja setiap hari. 

Cobalah berendam di kolam air hangat, karena air hangat dapat membantu melonggarkan kekakuan sendi. Bonusnya, berenang bisa meningkatkan kekuatan tulang, terutama bagi wanita pasca menopause.

Hebatnya, berenang membantu memperbaiki otak menjadi lebih baik melalui proses yang dikenal sebagai neurogenesis hippocampal, dimana otak menggantikan sel yang hilang akibat stres.

Rutin berenang juga memiliki keuntungan yang sama seperti latihan aerobik. Berenang minimal 30 menit setiap hari bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner hingga 40 persen.

Bahkan, bagi Anda yang susah tidur malam, berenang menjadi cara ampuh menyembuhkan kebiasaan buruk ini. Ketika berenang, seluruh tubuh kita bekerja dengan baik, termasuk pernapasan.

Badan bugar dan ditambah bonus tidur lelap berkualitas. Fantastic!

BALI TO REMEMBER


            On 31st May 2012, I went to Bali with my friends of state junior high school for four days. We went to Bali rode 3 bus. And I was in a bus 1 with the full facility. There is some AC, and six LCD for watched a movie.
            Right at 9 p.m. we left our school to came to Bali. In my heart said, "Bali i'm coming" I was happy at that time. Because, this is my first time I came to Bali. In bus, my friends sang a song and played guitar together. But, I can’t enjoyed that moment, because I had a headache. I just slept in the bus, without heard anything.
            In the midnight, around at 1 a.m. we arrived at the Ketapang’s Harbour. After that, we got off the bus to board the ship. During twenty minutes in the ship, finally we arrived at the Bali Island. The air was so coldly. Until, I must wore my jacket.
           


At 05.30 a.m. WITA we prayed together at the nearest mosque. And also, we cleaned our face and ate some breads. Then we continued our journey in Bali. The first planning, we would went to the Sanur beach. But, because we were late we must cancelled it.
            In the bus, I just slept. Because I was so tired. Until I woke up I had arrived at the restaurant to had a breakfast. Breakfast menu for this morning is “Rawon”. I was enjoyed my breakfast. Because I was so hungry. Although I had headache I was so happy because I can inhaled Bali’s air.
            After that, we went to Krisna “The Center Souvenirs in Bali.” I bought some souvenirs for my family. And also my friends. They bought some souvenirs to their family. After that, we went to our hotel. The named is “Green Villas Hotel.” That located in the near of Ngurah Rai’s airport of Bali.
            The second day we visited some location of tourism. Such as, Tanjung Benoa, Dreamland beach, Kuta beach, etc. One full day, we spent our time for vacation until we felt tired. We did some activities there. Such as, we tried to talked with the foreign tourists from Brazil and took a picture with them. And I laughed with my friends because my joke. I felt happy there. Because I can released all my problems.
In the Third day, we prepared to left Bali. We prepared to came back home. This the best experience that I ever had. And I want to repeat once again.

True Love Nadia & Fandy


Suara gemuruh hujan dan petir lengkap menemani kepiluan hati Fandy saat ini. Di ruang tengah tempat berkumpulnya sebuah keluarga Fandy duduk tertunduk dengan wajah pasrah dan sayu. Ia hanya mampu berkata ‘ya’ dalam sebuah rapat tak tertulis ini. Walaupun sebenarnya hatinya menyangkal tuk berkata ‘ya’. Fandy memang seorang yang kalem dan penurut. Namun dibalik hati indahnya terselubung sifat pemberontak yang ia tidak tau cara mengungkapkannya.
            “Setelah lulus SMP, kamu dan adik kamu ayah sekolahkan ke Tangerang. Dan kita sama-sama akan tinggal di sana. Karena pekerjaan ayah yang menuntut kita pindah ke sana. Untuk itu siapkan dari sekarang nilai kalian. Karena pasti akan sulit mencari sekolah yang bagus jika nilai kalian buruk.” Ujar ayah.
            “Lalu siapa yang menjaga rumah ini, ayah?” Tanya Fandy.
            “Rumah ini akan ditempati sama om dan tante kamu. Mereka yang akan menjaga rumah ini selama kita pergi. Tenang saja Fandy. Setelah pekerjaan ayah selesai, kita pasti akan langsung kembali ke sini. Lagian Tangerang kan masih termasuk wilayah Pulau Jawa. Jadi kita bisa sesekali ke sini menengok kabar saudara di Jember.” Jawab ibu dengan lembut.
            “Fandy bisa tidak sekolah di sini saja? Fandy tinggal dengan om dan tante saja.”
            “Tidak!!! Siapa yang mau menjaga kamu disini? Om dan tante kamu itu orang sibuk. Nggak ada yang ngawasin kamu di sini.” Sontak badan Fandy tersentak mendengar penuturan ayahnya yang jelas tidak bisa diganggu gugat. Fandy pun semakin tertunduk dan tanpa sadar menetes lah bulir-bulir air mata dari pelupuk matanya. “Iya ayah.” Lagi-lagi Ia harus berkata ‘ya’ untuk sebuah keputusan yang sangat bertentangan dengan isi hatinya.
*****

            Jam telah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Tapi tetap saja kedua mata Fandy tak mau menutup. Ia masih gelisah memikirkan penuturan ayahnya tadi sore. Sebenarnya hanya satu nama yang telah membuatnya ragu untuk ikut pindah ke Tangerang. Satu nama spesial yang cukup lama bernaung di hatinya. Nadia Jihan Rahmawati. Seseorang yang berhasil menyihir perasaan seorang Fandy Rasfian.
            “Aku harus segera mengutarakan perasaanku. Aku nggak mau menyesal nantinya.” Gumam Fandy. Lalu dengan sigap ia mengambil ponsel-nya dan dengan lincah ia menekan huruf-huruf yang tertera di ponsel-nya.

Nad, plg skul q tgg d dpn kls 9a
Q mw ngmg  sesuatu

Beberapa saat kemudian muncullah balasan yang ia tunggu.

Mw ngmg ap?
Iy sdh

Balasan yang singkat dan jelas ini mampu membuat Fandy kembali tenang dan ingin cepat-cepat menyegerakan tidurnya.
*****
            Pagi yang indah ini membangunkan niat Fandy untuk segera berangkat ke sekolah. Ia ingin segera mengutarakan perasaanya dan bisa pergi dari kota Jember dengan tenang. Sabtu ini memang tidak ada pelajaran di sekolahnya. Hari sabtu selalu diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan bakat siswa. Dan hari sabtu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa SMPN3Jember. Karena pada hari ini mereka bisa bebas berekspresi tanpa harus terbebani oleh pelajaran.
            Tapi tetap saja, sabtu ini adalah hari yang paling menegangkan bagi fandy. Karena di hari ini ia harus siap menerima segala jawaban sekaligus resikonya jika ia jujur tentang perasaannya.

            Bel pulang telah berbunyi tiga kali. Murid-murid banyak yang berhamburan ke luar pintu sekolah sehingga mengakibatkan kesesakan yang parah. Di depan pintu kamar mandi pria, fandy masih berdiri dengan gelisah. Dengan ditemani sahabat setianya Lesmana.
            “Sudahlah nggak usah ragu-ragu kalau mau mengutarakan perasaan itu. Cepat samperin dan katakan apa sebenarnya perasaanmu. Kalau begini terus kapan dia mau tau. Yang ada malah penyesalan nantinya.” Bulir-bulir keringat masih berjatuhan dari kepala fandy. Badannya pun masih mengeluarkan keringat dingin. Wajahnya merah tampak menunjukkan ekspresi gugup dan tangannya gemetar. Sungguh tak biasanya ia seperti ini. Semasa masih menjalin hubungan dengan mantan-mantan pacarnya ia tak pernah segugup ini. Hanya nadia lah yang dapat membuat fandy berubah bentuk seperti ini.
            Dengan sedikit paksaan dari sahabatnya, fandy memberanikan diri menuju ke depan kelas 9a. Disana telah duduk seorang cewek berjilbab yang tengah membaca buku. Dengan ragu fandy duduk di sebelahnya walaupun agak sedikit jauh.
            “Hai!” Dengan sekuat tenaga fandy memberanikan diri untuk menyapa.
            “Hei, sudah lama?” Jawab nadia sambil tersenyum.
            “Seharusnya aku yang tanya ke kamu, sudah lama nungguin aku?”
            “Enggak kok. Baru sepuluh menit.” Mendengar jawaban nadia, fandy tersenyum dan suasana pun kembali hening. nadia dan fandy tampak berkemelut dengan pikirannya masing-masing. Walaupun nadia membaca buku namun hatinya masih bertanya-tanya kenapa fandy mengajaknya bicara. Dan apa sebenarnya yang akan dibicarakannya.
            Fandy pun begitu. Sambil memainkan jari tangannya, ia masih bingung harus memulai dari mana. Pikirannya seolah tidak sejalan dengan hatinya. Ia pun mencoba menenangkan dirinya sambil mempersiapkan dari mana ia harus bicara. Belum lagi usahanya membuahkan hasil, ponsel-nya berdering. Tanda SMS masuk.


Cepetan bro!
Km gmw kan mangsamu lepas
cm gra2 gmw mati bosan
nungguin km bk suara?
Ayo semangat!
Km pasti bsa!
          “Nadia, aku mau ngomong sesuatu.” Akhirnya fandy buka suara.
            “Iya?”
            “Aku… aku… aku… “ Bulir-bulir keringat kembali berjatuhan di pipinya. Nadia masih menunggu dengan antusias.
            “Aku… aku cinta…..eh, aku mau pindah ke Tangerang.” Lanjut fandy.
            “Kapan?” Tanya nadia.
            “Setelah lulus SMP ini. Aku sekeluarga mau pindah ke Tangerang. Karena pekerjaan ayahku yang menuntut kami harus pindah. Tapi mungkin tidak lama. Setelah pekerjaan ayahku selesai, aku akan kembali ke jember.” Sontak tubuh nadia kaku dan lemas. Seperti ada ribuan beton yang tengah menindih hatinya. Dadanya sesak dan tak mampu berkata apa-apa. Ia tidak ingin berpisah dengan fandy karena satu alasan yang tidak dapat ia ungkapkan. Ia mencintai fandy. Sangat mencintainya. Dan tidak ingin jauh ataupun berpisah dengannya. Tapi ia tidak mampu mengutarakannya karena status gender-nya yang sebagai cewek dan ia tidak mungkin memulai.
            “Oh,” Hanya kata itulah yang mampu keluar dari bibir manis itu.
            Fandy agak kecewa karena tak mampu berbicara yang sesungguhnya. Begitu pula lesmana sahabatnya. Ia memantau dari jauh dan nampak kecewa akan hasil yang dilihatnya.
            “Nggak ada yang perlu dibicarakan lagi fan? Kalau hanya itu aku mau pulang.”  Nadia agak kikuk berada disamping fandy. Dan ia ingin cepat pulang untuk menenangkan pikirannya. Dan bodohnya fandy malah mengijinkan nadia pulang. Nadia pun membereskan bukunya dan pergi dengan hati bimbang.
            “Nadia…” baru selangkah berjalan, fandy memanggilnya kembali.
            “Iya?”
            “Masih ada yang ingin aku bicarakan.” Nadia pun berbalik dan kembali duduk di samping fandy. Dengan sekuat tenaga fandy memberanikan diri menatap mata indah nadia tepat di manik matanya. Tak ayal lagi bulir keringat pun berjatuhan di pipinya. Dan raut wajah fandy berubah warna menjadi merah. Namun ia tidak mau menunggu lagi. Ia ingin segera bebannya teratasi.
            “Aku… c…cc….c…iii….nta, aku s….ss….uu…ka, a..ku… sa….yyy…aa..nngg kka..mmu, nad.”
            “Apa, fan? Kamu kenapa sih? kok ngomongnya tiba-tiba gagap?”
            “Aku…aku….aku…aku cinta kamu nad. Aku suka kamu nad. Aku sayang kamu nad. Dari dulu waktu kamu datang ke kehidupan aku. Kamu yang memotivasi aku. Kamu yang membuat aku semangat nad. Aku sayang kamu nad. Lebih dari sayang, lebih dari cinta, lebih dari suka.” Mendengar pengakuan fandy yang tulus, nadia menangis. Ia tidak tahu perasaan apa yang sekarang ada di hatinya. Yang jelas perasaan senang, sedih, dan haru bercampur jadi satu. Melihat perubahan reaksi nadia, fandy jadi semakin merasa bersalah. Ia takut ucapannya telah mengusik bagian yang paling sensitif dari nadia. Dan ia paling tidak bisa melihat orang yang dicintainya menangis.
            “Nadia jangan menangis. Aduh, aku minta maaf nad jika aku telah menyinggung perasaanmu. Maafkan aku ya? Tolong jangan menangis. Aku paling tidak bisa melihatmu menangis. Aku minta maaf karena telah blak-blakan mengutarakan perasaanku. Anggap saja ucapanku yang tadi nggak pernah ada nad.”
            “Kamu nggak salah fandy. Aku menangis karena kita nggak bisa bersama lagi. Kita terpaut oleh jarak yang sangat jauh. Sebenarnya aku juga sayang sama kamu. Lebih dari sayang, lebih dari cinta, lebih dari suka. Dari dulu fandy aku simpan perasaan ini.“ mendengar jawaban nadia, fandy tersenyum bahagia.
            “Kita bisa pacaran jarak jauh kan nadia. Kita bisa berhubungan lewat ponsel dan facebook.
            “Tetap saja nggak bisa. Aku tidak diperbolehkan pacaran sekarang. Aku juga harus serius sama belajarku dulu. Tunggu aku empat tahun lagi fandy.”
           

            Sontak tubuh fandy kaku tak berdaya. Seolah ada ribuan tampar yang tengah mengikat tubuhnya. Perasaannya juga campur aduk. Antara bahagia dan sedih. Namun lagi-lagi ia harus pasrah dan harus berkata ‘ya’ pada sebuah keputusan yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Tidak apalah. Yang penting beban ini sudah berkurang. Dan aku sudah tau perasaan nadia yang sebenarnya. Setidaknya itu bisa menenangkanku. Batin fandy.
            “Jika kita ditakdirkan bersama, kita pasti akan bertemu lagi. Walaupun banyak rintangan yang berusaha menghalangi kita. Jangan pernah ragu akan kebesaran Tuhan. Aku pulang dulu ya?” nadia meninggalkan tempat dengan perasaan bahagia bercampur haru. Fandy masih termangu mencoba mencerna kejadian yang ia alami saat ini.
*****
            Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa. Ada yang bahagia karena yakin akan lulus. Ada yang takut karena tak yakin akan lulus. Dan ada yang pingsan karena tak kuat melihat hasil yang akan diperolehnya. Tapi yang jelas hari ini adalah hari yang paling tidak fandy tunggu. Karena hari ini tepatnya nanti sore ia akan pergi meninggalkan jember. Untuk memulai hidup baru di Tangerang. Fandy sudah tidak memikirkan hasil yang ia terima nantinya. Ia hanya ingin tidak cepat-cepat berpisah dengan nadia.
            Di sudut lain, nadia pun sama seperti fandy. Tampak gelisah bukan karena hasil UAN. Melainkan gelisah karena takut berpisah dengan fandy. Nadia tau hari ini adalah hari ia harus berpisah dengan fandy. Pilu rasanya jika ia mengingat masa-masa indah dengan fandy. Masa-masa ia tertawa bersama, masa saat fandy menghiburnya di kala ia sedih. Sungguh ia rindu masa-masa itu. Dan jika nadia diberi satu permintaan sekarang, ia akan meminta untuk membalikkan waktu yang ada. Ia ingin kembali pada masa-masa dulu.
            Di depan kelas 9a, nadia dan fandy tampak bersama dalam suasana hening. Mereka ingin mengucapkan salam perpisahan.
            “Selamat ya dengan kehidupan barumu di Tangerang? Semoga bisa cepat menemukan pasangan.”
           

            “Selamat juga dengan kehidupanmu di sini. Semoga empat tahun lagi perasaanmu masih tetap sama seperti sekarang. Aku tidak akan mencari penggantimu nadia. Aku sudah yakin untuk mencintaimu. Jadi jangan pernah berpikir aku akan bersama orang lain disana. Pasanganku ada disini bukan disana.” Mendengar pengakuan fandy yang tulus, nadia tercekat. Ia tidak menyangka fandy akan begitu cinta padanya. Nadia pun hanya tersenyum menanggapinya.
*****
Tujuh tahun kemudian

            Hari ini di kusuma convention hall jakarta diadakan perkumpulan rapat para dokter se-indonesia. Atau istilahnya rapat IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Nadia datang sebagai penghibur pada acara tersebut. Ia memainkan alat musik biola untuk menghibur para dokter pada acara rapat IDI ini. Baru sebulan kemarin nadia telah diwisuda dari fakultas kedokteran UNAIR Surabaya dan resmi menjadi dokter muda sekarang.
            Dengan apik dan sempurna nadia memainkan biola kesayangannya. Ia membawakan lagu One more time yang menjadi soundtrack film 5 cm / sekon. Dengan penuh penghayatan ia memainkannya sehingga terdengar sangat indah. Para penonton terpukau oleh penampilannya. Begitu pula dokter pria muda yang duduk di bangku pojok belakang. Ia begitu terpesona melihat penampilan nadia.
            Suara riuh tepuk tangan memenuhi seluruh gedung ini. Nadia berhasil menyihir para penonton yang notabene adalah para dokter senior yang telah berpengalaman. Ini kali pertamanya ia mengikuti rapat IDI. Sehingga nadia agak gugup untuk menampilkan permainan biolanya.
            Tepat pukul 16.00 WIB rapat IDI selesai. Selama 7 jam rapat IDI berlangsung membuat nadia lelah dan gerah. Ia ingin segera pulang dan cepat-cepat membasahi tubuhnya. Di depan pintu utama hall nadia disalami oleh para dokter yang terpukau dengan penampilannya tadi.
           

            “Dokter, selamat ya. Sungguh saya terpukau dengan penampilan anda tadi. Penampilan anda sangat bagus. Anda juga sangat menghayati. Apa lagu itu mempunyai arti yang dalam bagi dokter?” nadia hanya tersenyum malu-malu menanggapinya. Karena memang benar. Lagu yang ia nyanyikan mempunyai arti yang dalam baginya. Lagu itu mengingatkannya pada seseorang yang sangat ingin ia temui dari dulu.
            “Selamat ya dokter nadia. Ternyata kamu masih sama seperti dulu. Kamu masih sangat mempesona.” Nadia tercengang melihat orang yang menyalaminya. Orang itu adalah orang yang telah lama ia tunggu. Ia juga sama memakai jas putih yang didalamnya memakai hem panjang bergaris warna biru. Dan rambutnya masih sama seperti dulu. Masih licin dan rapi. Walaupun terkesan awut-awutan. Wajahnya mencerminkan wajah seorang yang berpikir. Ia sangat tampan. Matanya sangat indah walaupun memakai kacamata. Orang itu adalah Fandy Rasfian. Cinta pertamanya pada saat SMP.
            “Kenapa bengong? Kaget ya ngelihat aku? Ikut aku yuk.” Fandy menggandeng tangan nadia dan mengajaknya ke suatu tempat.
            “Kamu kok bisa disini fan?”
            “Pertanyaanmu aneh deh. Aku disini ya karena aku seorang dokter. Kalau bukan dokter aku nggak akan disini kan. Lagian Biasanya orang yang udah lama nggak ketemu itu pasti akan tanya kabar.” Nadia terkesiap mendengar komentar fandy. Sungguh ia sangat gugup  tadi sehingga tidak tau akan bicara apa.
            “Oh ya apa kabar?”
            “Kabar aku ya seperti sekarang ini. Apalagi setelah ketemu sama kamu. Kabar aku jadi tambah baik. Gimana? Udah bersuami?” Tanya fandy langsung. Sehingga membuat jantung nadia berdetak lebih cepat.
            “Belum.”
            “Kalau calon suami?”
            “Belum juga. Belum ada yang cocok. Kalau kamu sudah punya istri?” Cukup lama fandy berpikir. Raut wajah yang tadi tenang kini menjadi tegang. Tapi tak seperti dulu. Tak terlihat buliran keringat mengalir dipipinya. Hanya raut wajahnya yang menyimpulkan sarat bingung.
           

            “Untuk istri, aku belum menikah. Tapi kalau calon aku sudah punya.” Jantung nadia berdetak makin cepat. Perasaan hancur semasa SMP dulu kembali terjadi hari ini. Namun sekarang seolah terasa ratusan ribu beton menindih hatinya. Dan sejuta tampar mengikat tubuhnya. Ia tak mampu bicara. Ia ingin menangis, tapi tak bisa.
            “Siapa?”
            “Seorang dokter muda.”
            “Oh. Selamat ya? Semoga kalian bahagia. Dan langgeng. Kalau begitu aku pergi dulu.” Dengan langkah gontai nadia pergi meninggalkan taman hall. Namun fandy berhasil mencegatnya.
            “Nadia…..”
            “…. Untuk kedua kalinya, bolehkah aku menitipkan hatiku ini padamu? Maukah kau menjadi pendamping hidupku?” nadia terkesiap. Ia tidak mampu berkata-kata. Ia mengira fandy hanya bercanda. Tapi tampaknya tak mungkin. Melihat raut wajah fandy yang sangat serius.
            “Kamulah calon pendamping hidupku nadia.” Fandy tersenyum tulus.
            “Kamu mengerjaiku ya? Kamu bilang kamu sudah punya pendamping. Sialan!” nadia menimpuk fandy dengan tas prada ungu-nya. Fandy pun berusaha menghindar. Tak ayal lagi, adegan kejar-kejaran pun tak terelakkan. Mereka berdua sampai menjadi tontonan banyak para dokter.

JJselesaiJJ

Annisa Pinastika (Pipin)


Masih terekam dengan jelas awal pertemuanku dengan dia. Di dalam angkutan umum berwarna kuning yang berlambang huruf D. Yang artinya jurusan kampus. Aku dan dia memang sering naik kendaraan ini jika waktu pulang telah tiba. Dan memang rumah kita searah. Hanya saja rumahku lebih jauh daripada rumahnya.
            Saat itu, aku dan gita temanku se-Lin sudah duduk di kursi penumpang dengan tenang sambil melepas kelelahan. Lalu, setelah itu naiklah dynda dan nandia dan akhirnya disusul olehnya. Di dalam Lin, aku dan dia berkenalan. Awalnya, dia dulu yang tanya namaku, gita, dynda dan nandia. Dia yang pertama kali mengajak ngobrol kita berempat. Hingga aku yang awalnya tidak akrab dengan dynda dan nandia bisa menjadi akrab karena dia.
            Kesan pertama, aku senang berkenalan dengannya. Terlihat jelas olehku dia adalah orang yang sederhana, apa adanya, tidak angkuh, dan tentunya ramah dan baik. Aku sampai berandai-andai agar aku bisa sekelas dengannya. Hingga impian itu terwujud ketika aku naik ke kelas 8. Kita dipersatukan oleh guru BK di kelas 8f. Tapi di awal semester aku dan dia masih belum begitu akrab dan dekat. Kita ngobrol juga hanya sebatas ngobrol tentang pelajaran atau apalah.
            Semester II kelas 8 aku, ucha, dia dan tyan sudah mulai dekat bagaikan sahabat. Karena kita sering satu kelompok jika ada tugas berkelompok. Dia juga memiliki kesamaan denganku. Sama-sama suka tidur dimanapun dan kapanpun dan sama-sama lemot dalam bidang ilmu hitung. Dan ujung-ujungnya, ucha dan tyan yang harus rela mengajari kami sampai mati overdosis mungkin. Karena mulutnya yang berbusa karena kami tak kunjung mengerti.
            Semester pertama kelas 9, aku dan dia sudah dekat dan lengket sekali. Kami pun sering sharing tentang masalah kami. Aku curhat ke dia dan dia dengan ikhlas memberikan saran kepadaku. Teman-teman yang lain pun juga begitu. Mereka sering meminta saran kepadanya. Karena memang semua nasehatnya selalu dapat membangkitkan kembali hati yang terpuruk.
            Tapi ada satu lagi sifatnya yang mampu membuatku penasaran. Dia misterius dan tidak bisa ditebak. Dia bagaikan bom waktu yang bisa kapan saja meledak-ledak. Dan jika sudah seperti itu, kita temannya harus mengerti dan harus memberikannya waktu sendiri.
            Dia adalah seorang yang penyayang. Dan dia tidak akan membiarkan sesuatu yang sudah disayangnya akan luka dan cacat sedikitpun. Kepada barangnya sendiri saja dia sangat teliti dan hati-hati. Jika ada bukunya yang kusut sedikit dia sudah ngambek dan bingung bagaimana caranya merapikan kembali. Kepada teman dekatnya pun dia mampu melindungi dan mengayomi bagaikan seorang ibu. Dia tak akan pernah membiarkan teman dekatnya menangis. Dan dia dengan ikhlas akan memberikan bahunya sebagai sandaran untuk menangis. Dan dia rela memberikan tangannya sebagi tissue untuk menghapus air mata teman dekatnya. Termasuk aku. Dia selalu menghiburku ketika aku telah terpuruk oleh masalahku yang terkadang hanya masalah sepele.
            Dia mampu mengayomi semua temannya. Mampu merangkul semuanya tanpa pandang bulu. Meskipun orang itu pernah menyakiti hatinya, dia tidak pernah dendam dan marah sampai berlarut-larut. Terkadang aku banyak belajar darinya dalam mengatasi masalah. Karena walaupun dia sering menjatuhkan air mata karena tak mampu membendung semua masalahnya dia mampu mengatasi semuanya dengan tawa.
            Pernah suatu waktu dia merasakan kesunyian karena sendiri. Dia butuh seseorang yang mampu mengisi relung jiwanya yang kosong. Namun kuyakinkan padanya, jika kesepian itu tidak semua karena tidak mempunyai pasangan. Dan dia mampu menerima nasehatku. Dan tak lama kemudian dia kembali tertawa dan melakukan hal kegilaan dengan aku dan muti.
            Dia jugalah orang yang paling mengerti akan perasaanku. Dan dia adalah orang yang paling care diantara kami bertujuh. Dia yang memberiku semangat dan dorongan agar aku bisa mengungkapkan perasaanku pada rasta. Walaupun itu semua tak pernah aku lakukan karena rasa maluku yang begitu besar. Tapi dia tak pernah bosan mendengar semua curhatku yang terkadang nggak penting. Dan dia lah yang meyakinkanku jika suatu saat rasta pasti akan mencintaiku. Dia juga yang memberi julukan nama gradien pada rasta. Alasannya rumus gradien adalah y/x yang artinya rasta atau y*** diatas segala-galanya bagi x atau sella. Dan memang arti dari gradien sendiri adalah suatu kemiringan garis. Dan memang orang yang aku cinta sudah agak miring otaknya karena dia suka usil, nakal, dan gila.
            Sebenarnya, jika masih belum mengenalnya dan belum memahami wataknya semua orang beranggapan dia itu orang yang angkuh, egois atau apalah. Tapi sebenarnya anggapan itu salah sama sekali. Itu hanya pendapat orang yang masih belum mengenalnya dengan baik. Karena aku sudah dua tahun bersama dengan dia dan aku sudah mulai memahami wataknya. Dan aku juga sudah tau kapan dan bagaimana dia jika sedang sedih dan senang.
            Kesimpulannya, sangat sulit mencari orang yang sebaik dia. Walaupun dia orang yang sensitive karena jika marah emosinya meledak-meledak, terkadang dia juga bisa lembut selembut hati ibu. Mungkin akan sedih hatiku jika suatu saat aku tak bersamanya lagi. Tapi aku hanya berharap kepada Tuhan agar selalu menjaganya, menyejukkan hatinya dan membahagiakan dia dimanapun dan kapanpun.